BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 27 Januari 2010

LANGKAH-LANGKAH INSTALASI LINUX (DEBIAN)

LANGKAH I
Persiapan Menginstall Linux (Debian)
Nyalakan komputer, kemudian tekan [delete] untuk masuk ke bios,
Setelah di dalam bios, pilih menu
BIOS FEATURES SETUP
tekan [ENTER]
Setelah itu pilihlah menu Boot Sequence agar menjadi CDROM,C,A

[ESC]
Pilih,
SAVE & EXIT SETUP
tekan [ENTER]
tekan y [ENTER]
Maka komputer akan mulai booting kembali dengan boot sequence pertama ke CDROM.

Masukkan CD debian yang ada kedalam CDROM.

LANGKAH II
Boot dari CD
Setelah memasukkan CD ke dalam CDROM maka tinggal tunggu CD boot.
Setelah komputer boot ke CD, akan muncul tampilan sebagai berikut:
Welcome to Deal
This is debian ...........................................
..........................................................

boot:_ [ENTER]

LANGKAH III
Pilihan Awal Penginstallan
Setelah itu komputer akan loading...
Tunggu sampai muncul tulisan sebagai berikut:

' Choose The Language '
Pilih bahasa (disarankan bahasa inggris - en). [ENTER]

' Choose Language Variant '
Pilih ' English (United States) ' [ENTER].

' Relase Notes '
Pilih [ENTER].

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Configure the Keyboard

tekan [ENTER].

' Select a Keyboard '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pilih,

qwerty/us : U.S. English (QWERTY)

[ENTER]

LANGKAH IV
Menentukan Partisi Hardisk

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Initialize and Activate a Swap Partition
pilih,
Previous: Partition a Hard Disk
[ENTER]

' Select Disk Drive '
pilih,
/dev/hda
[ENTER]

' Lilo Limitations '
[ENTER]

' Note on additional space for the ReiserFS Journal '
[ENTER]

Akan muncul tampilan partisi yang ada pada hard Disk hda, dengan informasi ini anda akan mengetahui letak partisi swap dan letak partisi tempat anda akan meletakkan '/' (root).
pilih [ Quit ]
dengan menggerakan/menekan panah kearah kanan. [ENTER]

LANGKAH V
Menginisialisasi Partisi Swap

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Initialize and Activate a Swap Partition
[ENTER]

' Scan for Bad Blocks? '
pilih [ENTER]

' Are You Sure? '
pilih [ENTER]

LANGKAH VI
Memilih jenis File System pada Partisi Linux

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Initialize a Linux Partition
[ENTER]

' Choose Filesystem Type '
Terdapat 3 pilihan pada kotak, pilih,

Ext3 : Next Generation of Ext2, a journaling filesystem
[ENTER]

' Select Partition '
Pilih partisi yang akan dijadikan "Ext3"
Terdapat 3 pilihan pada kotak, pilih,

/dev/hda2 : Linux native
[ENTER]

' Scan for Bad Blocks? '
pilih [ENTER]

' Are You Sure? '
Perhatikan baik-baik apakah benar yang anda pilih /dev/hda2 sebagai "Ext3" kalau sudah benar
pilih [ENTER]

' Mount as the Root Filesystem? '
pilih [ENTER]

LANGKAH VII
Menginstall Kernel dan Modulnya

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Install kernel and Driver Modules
[ENTER]

' Select Installation Medium '
pilih,
cdrom : CD-ROM drive
[ENTER]

' Please insert the CD-ROM '
pilih [ENTER]

' Please Wait '

' Select Archive path '
Pilih directory tempat menginstall kernel.
/instmnt/dists/woody/main/disks-i386/current
[ENTER]

' Please Wait '

LANGKAH VIII
Memilih Driver

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Configure Device Driver Modules
[ENTER]

' Note about loaded drivers '
pilih, [ENTER]

' Select Category '
Akan tampil pilihan-pilihan module yang akan di pilih,

1. Pilih ' kernel/drivers/input Input Devices. ' [ENTER]

' Select kernel/driver/input modules '
pilih,
' kebdev - Keyboard support ' [ENTER]

' kebdev '
pilih, [ENTER]

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]

pilih,
' mousedev - Mouse support ' [ENTER]

' mousedev '
pilih, [ENTER]

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]

Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]

2. Pilih ' kernel/drivers/net Drivers for network interface cards ' [ENTER]

' Select kernel/drivers/net modules '
carilah ' eepro100 ' [ENTER]

' eepro100 '
pilih, [ENTER]

atau bila gagal bisa coba bonding

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa. [ENTER]

Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]

3. Pilih ' kernel/fs/msdos
MS-DOS file system ' [ENTER]

' Select kernel/fs/msdos modules '
pilih, ' msdos - PC BIOS ' [ENTER]

' msdos '
pilih, [ENTER]

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]

Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]

4. Pilih ' kernel/arch/1386/kernel i386-base drivers. ' [ENTER]
pilih, ' apm ' [ENTER]

' apm '
pilih, [ENTER]

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]

pilih, ' cpuid ' [ENTER]

' cpuid '
pilih, [ENTER]

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]

Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]

Pilih, ' Exit ' [ENTER]

LANGKAH IX
Mengkonfigurasi Jaringan

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Configure the network

[ENTER]

' Choose The Hostname '
Ganti tulisan ' Debian ' dengan ' LAB-OS-27-*** '
*** diganti dengan nomor komputer.
[ENTER]

' Automatic Network Configuration '
pilih, [ENTER]

' Choose the IP Address '
Ganti tulisan default-nya dengan ' 152.118.27.*** '
*** diganti dengan nomor komputer.
[ENTER]

' Choose Network Mask '
Tidak usah diganti.
[ENTER]

' What is your IP gateaway address? '
152.118.27.1
[ENTER]

' Choose Domain Name '
Tulis ' cs.ui.ac.id '
[ENTER]

' Choose the DNS Server Addresses '
Ganti dengan ' 152.118.24.2 '
[ENTER]

LANGKAH X
Menginstall Base System

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di
highlight pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Install the base system
[ENTER]

' Select Installation Medium '
pilih,

' cdrom : CD-ROM drive '
[ENTER]

' Please insert the CD-ROM '
pilih, [ENTER]

' Select Archive path '
Pilih directory untuk menginstall base sistem.
/instmnt
[ENTER]

' Installing Base System, please wait '
Tunggulah sampai selesai menginstall.

LANGKAH XI
Membuat System Menjadi Bootable

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Make System Bootable
[ENTER]

' When should the LILO boot loader be installed ? '
Pilih,
/dev/hda : Install LILO in the MBR (use this if unsure).
[ENTER]

' Other bootable partitions '
Pilih,
Include Put all into the menu.
[ENTER]

' Securing LILO '
[ENTER]

LANGKAH XII
Membuat Boot Floppy

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Make a Boot Floppy

Masukkan disket(dalam keadaan baik)ke dalam floppy disk
[ENTER]

' Change Disk '
[ENTER]

Tunggulah sementara sedang membuat boot floppy

LANGKAH XIII
Mereboot Komputer

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Reboot The System
[ENTER]

' Reboot The System? '
Pilih,
Yes [ENTER]

Kemudian keluarkan disket dari floppy disk, sementara komputer sedang reboot.

Keluarkanlah cd deal dari cdrom.

Tunggu sampai muncul lilo boot seperti dibawah ini,

Linux
WIN/Dos

Pilih Linux [ENTER]

LANGKAH XIV
Konfigurasi System Debian

Kemudian akan masuk ke tampilan seperti dibawah ini :
' Debian System Configuration '
[ENTER]

' TimeZone Configuration '
Is the hardware clock set to GMT
Pilih,
[ENTER]

What area do you life in?
Pilih,
Asia [ENTER]

Select a city or time zone:
Pilih,
Jakarta [ENTER]

' Password setup '
Shall I enable md5 passwords?
Pilih,
[ENTER]

Shall I enable shadow passwords?
Pilih,
[ENTER]

Enter a password for the root:
Isi saja dengan 12345
[ENTER]

Re-enter password to verify:
Isi lagi dengan 12345
[ENTER]

Shall I create a normal user account now?
Pilih,
[ENTER]

' Debian System Configuration '
Shall I remove the pcmcia packages?
Pilih,
[ENTER]

Do you want to user a PPP connection to install the system.
Pilih,
[ENTER]

' Apt Configuration '
Choose the method apt should user to access to Debian archive:
Pilih,
cdrom [ENTER]

Masukkan cd deal ke dalam cdrom.

Enter CD ROM device file:
/dev/cdrom [ENTER]

Scan another CD?
pilih [ENTER]

Add another apt source?
pilih [ENTER]

Use security updates from security.debian.org?
pilih [ENTER]

Run tasksel?
pilih [ENTER]

Run dselect?
pilih [ENTER]

Run dselect?
pilih, [ENTER]

Tunggu sementara sedang mengkonfigurasi paket apa saja yang akan diambil,
sampai ada tulisan seperti di bawah ini :
Do you want to continue? [Y/n]
Ketikan y [ENTER]

Do you want to erase any previous downloaded.deb files? [Y/n]
Ketik,
y [ENTER]
Please enter to continue
[ENTER]

I can do .....
[---Please return---]
[ENTER]

You must choose one of the options below:
Enter value (default='1', 'x' to restart):
Ketik,
5 [ENTER]

'Debian System Configuration '
Have fun !
Thank you for choosing Debian.
[ENTER]

LANGKAH XV
Login
Nanti akan muncul pesan seperti dibawah ini:
LAB-OS-27-**** login :
(**** sesuai dengan komputer tempat anda menginstall)

Coba masukkan login root dan passwordnya.

Setelah itu kita akan mencoba menginstall paket.
Cara menginstallnya adalah dengan cara sebagai berikut:
ketik perintah ini di console:

apt-get install "nama paket" [ENTER]

Sebagai contoh kita akan mencoba menginstall lynx.
Jadi yang harus diketikkan adalah sebagai berikut :

apt-get install lynx [ENTER]

Do you want to continue? [Y/n]
ketikan y [ENTER]

Setelah selesai menginstall lynx coba ketikkan perintah ini di console :
lynx kambing.vlsm.org [ENTER]

Jika berhasil masuk ke halaman kambing.vlsm.org berarti anda berhasil.
Selamat menggunakan Debian!
Selamat mencoba di rumah!

Dasar Network Setting Debian

1. Network Settings
A. Seting network interface dengan ifconfig.
- Static IP Address
#ifconfig [interface_name] [ip_address] netmask [mask]
misal :
#ifconfig eth0 192.168.1.15 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255

nambahin default gateway :
#route add default gateway [ip address] dev [interface_name]
misal :
#route add default gateway 192.168.1.1 dev eth0

- Dynamic IP Address
Perintahnya :
#dhclient [interface]
misal :
#dhclient eth0
Internet Systems Consortium DHCP Client V3.0.3
Copyright 2004-2005 Internet Systems Consortium.
All rights reserved.
For info, please visit http://www.isc.org/products/DHCP
Listening on LPF/eth0/aa:00:11:22:33:44
Sending on LPF/eth0/aa:00:11:22:33:44
Sending on Socket/fallback
DHCPREQUEST on eth0 to 255.255.255.255 port 67
DHCPACK from 192.168.1.1
bound to 192.168.1.130 — renewal in 1002089 seconds.

- Speed dan Duplex Mode
unuk cek speed dan dupex mode seting :
#ethtool [interface_name]
misal:
#ethtool eth0
Settings for eth0:
Supported ports: [ MII ]
Supported link modes: 10baseT/Half 10baseT/Full
100baseT/Half 100baseT/Full
1000baseT/Half 1000baseT/Full
Supports auto-negotiation: Yes
Advertised link modes: 10baseT/Half 10baseT/Full
100baseT/Half 100baseT/Full
1000baseT/Half 1000baseT/Full
Advertised auto-negotiation: Yes
Speed: 100Mb/s
Duplex: Half
Port: Twisted Pair
PHYAD: 1
Transceiver: internal
Auto-negotiation: on
Supports Wake-on: g
Wake-on: d
Current message level: 0×000000ff (255)
Link detected: yes

Untuk seting duplex mode :
#ethtool [interface_name] -s duplex full | half autoneg off

Untuk seting speed :
#ethtool [interface_name] -s 10|100|1000 autoneg off

Untuk mbalikin speed dan duplex mode ke setingan awalny :
#ethtool [interface_name] -s autoneg on

B. Seting network interface secara permanen.
Perintah2 diatas akan berubah saat reboot atau restart service network komputer. Agar g berubah, buka file /etc/network/interface :
#vim /etc/network/interfaces

- Static IP Address
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.15
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.1.1

- Dynamic IP Address
auto eth0
iface eth0 inet dhcp

- Speed, duplex mode & routing
auto eth0
iface eth0 inet static|dhcp
post-up /usr/bin/ethtool eth0 -s speed 100 duplex full autoneg off
post-up route add default gateway 192.168.1.1 dev eth0

2. Networking Checks
Untuk cek semua seting interface :
#ifconfig -a

Untuk cek interface tertentu :
#ifconfig [interface]
misal :
#ifconfig eth0
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr AA:00:11:22:33:44
inet addr:192.168.1.15 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::a800:4ff:0000:000/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:1058 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:638 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:1 txqueuelen:1000
RX bytes:100716 (98.3 KiB) TX bytes:86309 (84.2 KiB)
Interrupt:169

Untuk cek gateway :
#route -n

3. DNS (Domain Name System)
DNS, dengan name servers, merubah nama domain atau FQDN (Fully Qualified Domain Name) menjadi IP Address.
Contoh, untuk mengakses www.zulfanruri.com FQDN dengan web browser seperti firefox, pertama nama website di terjemahkan menjadi IP Address oleh name server (DNS server)
IP Address name server tersimpan di file /etc/resolv.conf, jika dpt IP Address dinamis (DHCP) maka name server otomatis menambahkan ke file tersebut.
#vim /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.1.1

dimana 192.168.1.1 adalah IP Address name server.
Untuk cek, coba perintah :
#dig [namadomain]

4. Proxy
Jika akses internetnya menggunakan proxy, gunakan seting berikut :
#export HTTP_PROXY=”http://login:password@proxy_address:proxy_port”
#export FTP_PROXY=”ftp://login:passowrd@proxy_address:proxy_port”

Untuk cek seting proxy :
#export | grep PROXY
declare -x export HTTP_PROXY=”http://login:password@proxy_address:proxy_port
declare -x export FTP_PROXY=”http://login:password@proxy_address:proxy_port

seting di atas akan hilang saat reboot komputer, sehingga jika pengen seting pemanen ikuti langkah berikut :
cek shell yg dipake :
#echo $SHELL
/bin/bash
akses ke home directory :
#cd ~/
tambahkan seting proxy di file “.bashrc” (hidden):
#vim .bashrc
export HTTP_PROXY=”http://login:password@proxy_address:proxy_port”
export FTP_PROXY=”ftp://login:password@proxy_address:proxy_port”

cek proxy seting :
#cat ~/.bashrc ¦ grep PROXY
export HTTP_PROXY=”http://login:password@proxy_address:proxy_port”
export FTP_PROXY=”ftp://login:password@proxy_address:proxy_port”1. Network Settings
A. Seting network interface dengan ifconfig.
- Static IP Address
#ifconfig [interface_name] [ip_address] netmask [mask]
misal :
#ifconfig eth0 192.168.1.15 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255

nambahin default gateway :
#route add default gateway [ip address] dev [interface_name]
misal :
#route add default gateway 192.168.1.1 dev eth0

- Dynamic IP Address
Perintahnya :
#dhclient [interface]
misal :
#dhclient eth0
Internet Systems Consortium DHCP Client V3.0.3
Copyright 2004-2005 Internet Systems Consortium.
All rights reserved.
For info, please visit http://www.isc.org/products/DHCP
Listening on LPF/eth0/aa:00:11:22:33:44
Sending on LPF/eth0/aa:00:11:22:33:44
Sending on Socket/fallback
DHCPREQUEST on eth0 to 255.255.255.255 port 67
DHCPACK from 192.168.1.1
bound to 192.168.1.130 — renewal in 1002089 seconds.

- Speed dan Duplex Mode
unuk cek speed dan dupex mode seting :
#ethtool [interface_name]
misal:
#ethtool eth0
Settings for eth0:
Supported ports: [ MII ]
Supported link modes: 10baseT/Half 10baseT/Full
100baseT/Half 100baseT/Full
1000baseT/Half 1000baseT/Full
Supports auto-negotiation: Yes
Advertised link modes: 10baseT/Half 10baseT/Full
100baseT/Half 100baseT/Full
1000baseT/Half 1000baseT/Full
Advertised auto-negotiation: Yes
Speed: 100Mb/s
Duplex: Half
Port: Twisted Pair
PHYAD: 1
Transceiver: internal
Auto-negotiation: on
Supports Wake-on: g
Wake-on: d
Current message level: 0×000000ff (255)
Link detected: yes

Untuk seting duplex mode :
#ethtool [interface_name] -s duplex full | half autoneg off

Untuk seting speed :
#ethtool [interface_name] -s 10|100|1000 autoneg off

Untuk mbalikin speed dan duplex mode ke setingan awalny :
#ethtool [interface_name] -s autoneg on

B. Seting network interface secara permanen.
Perintah2 diatas akan berubah saat reboot atau restart service network komputer. Agar g berubah, buka file /etc/network/interface :
#vim /etc/network/interfaces

- Static IP Address
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.15
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.1.1

- Dynamic IP Address
auto eth0
iface eth0 inet dhcp

- Speed, duplex mode & routing
auto eth0
iface eth0 inet static|dhcp
post-up /usr/bin/ethtool eth0 -s speed 100 duplex full autoneg off
post-up route add default gateway 192.168.1.1 dev eth0

2. Networking Checks
Untuk cek semua seting interface :
#ifconfig -a

Untuk cek interface tertentu :
#ifconfig [interface]
misal :
#ifconfig eth0
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr AA:00:11:22:33:44
inet addr:192.168.1.15 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::a800:4ff:0000:000/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:1058 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:638 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:1 txqueuelen:1000
RX bytes:100716 (98.3 KiB) TX bytes:86309 (84.2 KiB)
Interrupt:169

Untuk cek gateway :
#route -n

3. DNS (Domain Name System)
DNS, dengan name servers, merubah nama domain atau FQDN (Fully Qualified Domain Name) menjadi IP Address.
Contoh, untuk mengakses www.zulfanruri.com FQDN dengan web browser seperti firefox, pertama nama website di terjemahkan menjadi IP Address oleh name server (DNS server)
IP Address name server tersimpan di file /etc/resolv.conf, jika dpt IP Address dinamis (DHCP) maka name server otomatis menambahkan ke file tersebut.
#vim /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.1.1

dimana 192.168.1.1 adalah IP Address name server.
Untuk cek, coba perintah :
#dig [namadomain]

4. Proxy
Jika akses internetnya menggunakan proxy, gunakan seting berikut :
#export HTTP_PROXY=”http://login:password@proxy_address:proxy_port”
#export FTP_PROXY=”ftp://login:passowrd@proxy_address:proxy_port”

Untuk cek seting proxy :
#export | grep PROXY
declare -x export HTTP_PROXY=”http://login:password@proxy_address:proxy_port
declare -x export FTP_PROXY=”http://login:password@proxy_address:proxy_port

seting di atas akan hilang saat reboot komputer, sehingga jika pengen seting pemanen ikuti langkah berikut :
cek shell yg dipake :
#echo $SHELL
/bin/bash
akses ke home directory :
#cd ~/
tambahkan seting proxy di file “.bashrc” (hidden):
#vim .bashrc
export HTTP_PROXY=”http://login:password@proxy_address:proxy_port”
export FTP_PROXY=”ftp://login:password@proxy_address:proxy_port”

cek proxy seting :
#cat ~/.bashrc ¦ grep PROXY
export HTTP_PROXY=”http://login:password@proxy_address:proxy_port”
export FTP_PROXY=”ftp://login:password@proxy_address:proxy_port”

Minggu, 10 Januari 2010

Pengertian dan Kegunaan WLAN

Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan infrared (IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh kampus atau dari kantor ke kantor yang lain dan berlainan gedung. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC, Laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya.Spesifikasi yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE dimana ini juga sering disebut dengan WiFi (Wireless Fidelity) standar yang berhubungan dengan kecepatan akses data. Ada beberapa jenis spesifikasi dari 802,11 yaitu 802.11b, 802.11g, 802.11a, dan 802.11n seperti yang tertera pada tabel berikut :tabel 1. Spesifikasi dari 802.11

802.11a
IEEE 802.11a adalah sebuah teknologi jaringan nirkabel yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari standar IEEE 802.11 yang asli, namun bekerja pada bandwidth 5.8 GHz dengan kecepatan maksimum hingga 54 Mb/s. Metode transmisi yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), yang mengizinkan pentransmisian data secara paralel di dalam sub-frekuensi. Penggunaan OFDM memiliki keunggulan resistansi terhadap interferensi dengan gelombang lain, dan tentunya peningkatan throughput. Standar ini selesai diratifikasi pada tahun 1999.

802.11b
IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP. Metode transmisi yang digunakannya adalah DSSS.

802.11g
IEEE 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHzOFDM. 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM, sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya. dan menggunakan metode modulasi

Jenis Konfigurasi Wireless LAN (WLAN)

Secara umum terdapat 2 jenis konfigurasi untuk jaringan berbasis WLAN, yaitu:
• Berbasis Ad-hoc


Pada jaringan ini, komunikasi antara satu perangkat komputer satu dengan yang lain dilakukan secara spontan/ langsung tanpa melalui konfigurasi tertentu selama sinyal dari Access Point dapat di terima dengan baik oleh perangkat-perangkat komputer di dalam jaringan ini.

• Berbasis Infrastruktur


Pada jaringan ini, satu atau lebih Access Point (APs) menghubungkan jaringan WLAN melalui jaringan berbasis kabel. Jadi pada jenis jaringan ini, untuk melayani perangkat komputer di dalam jaringannya, maka Access Point memerlukan koneksi ke jaringan berbasis kabel terlebih dahulu. Karena banyaknya jenis-jenis jaringan WLAN yang ada di pasaran, maka standar IEEE 802.11 menetapkan antarmuka (interface) antara klien WLAN (wireless client) dengan jaringan Access Point-nya (network APs). Untuk membedakan perbedaan antara jaringan WLAN satu dengan jaringan WLAN lainnya, maka 802.11 menggunakan Service Set Identifier (SSID). Dengan penanda ini maka dapat di bedakan antara jaringan WLAN satu dengan lanilla sebab jaringan WLAN satu dengan yang lain pasti memiliki nomor penanda SSID yang berbeda pula. Access Point (AP) menggunakan SSID untuk menentukan lalu lintas paket data mana yang di peruntukkan untuk Access Point tersebut.


Standar 802.11 juga menentukan frekuensi yang dapat digunakan oleh jaringan WLAN. Misalnya untuk industrial, scientific, dan medical (ISM) beroperasi pada frekuensi radio 2,4GHz. 802.11 juga menentukan tiga jenis transmisi pada lapisan fisik untuk model Open System Interconnection (OSI), yaitu: direct-sequence spread spectrum (DSSS), frequency-hopping spread spectrum (FHSS), dan infrared.


Selain pembagian frekuensi diatas, standar 802.11 juga membagi jenis frame-nya menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: control, data, dan management.
Standar 802.11 membolehkan device (perangkat) yang mengikuti standar 802.11 untuk berkomunikasi satu sama lain pada kecepatan 1 Mbps dan 2 Mbps dalam jangkauan kira-kira 100 meter. Jenis lain dari standar 802.11 nanti akan di kembangkan untuk menyediakan kecepatan transfer data yang lebih cepat dengan tingkat fungsionalitas yang lebih baik dari yang ada saat ini. Saat ini terdapat beberapa jenis varian dari standar 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g.

a. Standar 802.11a
Standar 802.11a digunakan untuk mendefiniskan jaringan wireless yang menggunakan frekuensi 5 GHz Unlicensed National Information Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih cepat lagi jika menggunakan teknologi yang tepat. Untuk menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar 802.11 dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz.


Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz sehingga tidak perlu bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel (cordless) lanilla seperti telepon tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya menggunakan frekuensi 2,4 GHz.


Perbedaan utama yang lain antara standar 802.11a dengan standar 802.11 dan 802.11b adalah bahwa pada standar 802.11a menggunakan jenis modulasi tambahan yang disebut Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) pada lapisan fisik di model OSI. Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor/ preusan pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan membuat semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan 802.11b pada perangkat access point buatan mereka. Access point tersebut di buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain. Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.

b. Standar 802.11b
Standar 802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas standar 802.11. Standar ini merupakan pengembangan dari standar 802.11 untuk lapisan fisik dengan kecepatan tinggi. 802.11b digunakan untuk mendefinisikan jaringan wireless direct-sequence spread spectrum (DSSS) yang menggunakan gelombang frekuensi indusrial, scientific, medicine (ISM) 2,4 GHz dan berkomunikasi pada kecepatan hingga 11 Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan 1 Mbos atau 2 Mbps yang ditawarkan oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga kompatibel dengan semua perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11.


Standar 802.11b hanya berkonsentrasi hanya pada lapisan fisik dan Media Access Control (MAC). Standar ini hanya menggunakan satu jenis frame yang memiliki lebar maksimum 2.346 byte. Namun, dapat dibagi lagi menjadi 1.518 byte jik di hubungkan secara silang (cross) dengan perangkat access point sehingga dapat juga berkomunikasi dengan jaringan berbasis Ethernet (berbasis kabel). Standar 802.11b hanya menekankan pada pengoperasian perangkat-perangkat DSSS saja. Standar ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari (discover), asosiasi, dan autentikasi satu sama lain. Standari ini juga menyediakan metode untuk menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent protocol).


c. Standar 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak dimiliki oleh standar 802.11a.


Seperti standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g menggunakan modulasi OFDM untuk memperoleh kecepatan transfer data berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkatperangkat pada standar 802.11a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift keying (QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkatperangkat pada jaringan wireless yang menggunakan standar 802.11b.
Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul ketika perangkatperangkat standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b atau bahkan sebaliknya adalah masalah interferensi yang di akibatkan oleh penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena seperti dijelaskan di awal bahwa frekuensi 2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangkat berbasis wireless lainnya.


Kesimpulan
Penggunaan teknologi jaringan berbasis wireless merupakan pilihan yang tepat saat ini. Hal ini disebabkan mulai bergesernya perilaku perusahaan dalam menjalankan bisnis mereka. Dengan portabilitas dan kompatibiltas yang di tawarkan oleh teknologi wireless tentunya merupakan pilihan yang sangat menarik. Namun di balik itu harus di pertimbangkan juga teknologi wireless apa yang tepat untuk di terapkan di perusahaan sehingga dapat benar-benar membantu bisnis perusahaan tersebut. Hal ini dapat di lihat dari perbedaan dari masing-masing standar wireless yang tersedia saat ini (802.11, 802.11a, 802.11b, 802.11g). Dilihat dari sisi keamanan, tentunya 802.11b sedikit lebih baik karena dapat menerapkan metode enkripsi dengan menggunakan protokol WEP di dalam jaringan tersebut. Kalau dilihat dari sisi tidak adanya gangguan/ noise tentunya teknologi 802.11a lebih unggul karena standar ini hanya menggunakan frekuensi 5 GHz dimana frekuensi ini tidak banyak digunakan oleh perangkat-perangkat berbasis wirelees lainnya. Sehingga untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diatas , maka standar 802.11g muncul untuk menjembatani kelemahan pada standar 802.11a dan 802.11b.

Selasa, 17 November 2009

MaU tau CarA SeTtiNg HosPot denGaN MikroTik

http://www.ziddu.com/download/7401891/HotspotdenganMikrotik.zip.html

Cara MudaH SettiNg Hotspot Dengan Mikrotik

Saya pengen berbagi pengalaman dalam hal seting hotspot di mikrotik. OK dah, langsung aja kita mulai yah….. Yang perlu disiapkan adalah :
1. Mikrotik box, dengan minimal paketnya adalah :
o System
o DHCP
o Wireless
o Hotspot
o Proxy
o User Manager (optional)
o Security (optional - recomended)
o Advanced Tools (optional)
2. Dua buah eth dan satu wlan card (kalo misal ga ada wlan card, bisa diganti dgn eth); Untuk memudahkan kita, kita kasih nama masing-masing eth dgn nama sebagai berikut : UpLink, Lokal, HotSpot.
3. Kemudian beri IP masing-masing eth tersebut :
o [admin@Mikrotik] > ip address add address=192.168.0.2/30 interface=UpLink
[admin@Mikrotik] > ip address add address=192.168.1.1/24 interface=Lokal [admin@Mikrotik] > ip address add address=192.168.2.1/24 interface=HotSpot
4. Masukkan default routenya :
o [admin@MikroTik] > ip route add gateway 192.168.0.1
5. Kemudian Seting untuk HotSpotnya :
o [admin@MikroTik] > ip hotspot setup
hotspot interface: HotSpot
local address of network: 192.168.2.1/24
masquerade network: yes
address pool of network: 192.168.2.2-192.168.2.99
select certificate: none
ip address of smtp server: 0.0.0.0
dns servers: 192.168.2.1
dns name: hotspot.mydomain.net
name of local hotspot user: user
password for the user: password
o Untuk user & password terserah mau di isi dgn apa.
Dengan setingan itu saja, kita dapat menggunakan fasilitas HotSpot, untuk lebih nyaman lagi, kita dapat menambahkan fasilitas User Manager.
Sebelum seting User Manager, periksa user hotspot yang ada, dan hapus semua jika ada
[admin@MikroTik] > ip hotspot user print
Flags: X - disabled, D - dynamic
# SERVER NAME ADDRESS PROFILE UPTIME
0 fred default 0s
[admin@MikroTik] > ip hotspot user remove 0
Agar User Manager dapat bekerja, pertama kita harus meng-add customer login dulu, ini digunakan untuk login ke User Manager Web Administration. (Ubahlah dengan keinginan anda untuk font yang italic)
[admin@MikroTik] > tool user-manager customer add login=hs_admin password=password
Sekarang kita seting HotSpot kita sebagai RADIUS client, jika User Manager kita dalam satu mesin dengan HotSpot, gunakan 127.0.0.1 untuk IP Addressnya :
[admin@MikroTik] > tool user-manager router add ip-address=hotspot-ip shared-secret=12345 subscriber=hs_admin
Sekarang kita seting untuk RADIUS-nya :
[admin@MikroTik] > radius add service=hotspot address=ip-address secret=12345
Sekarang kita seting profile HotSpotnya agar menggunakan RADIUS :
[admin@MikroTik] > ip hotspot profile print
Cari profile HotSpot yang digunakan, contoh :
[admin@MikroTik] > ip hotspot profile set 1 use-radius=yes
Done.
Untuk menggunakan fasilitas User Manager, gunakan jalur dari eth Lokal, gunakan Browser apapun, kemudian ketik : http://192.168.1.1/userman
Selamat mencoba…

Senin, 16 November 2009

Membangun RT/RW-Net
Apa itu RT/RW-Net ?

Membangun RT/RW Net adalah suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suatu perumahan atau blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi. Konsep lain dari RT/RW Net adalah memberdayakan pemakain internet dimana fasilitas internet tersedia selama 24 jam sehari selama sebulan dimana biaya yang akan dikeluarkan akan murah karena semua biaya pembangunan infrastruktur, operasional dan biaya langganan akan ditanggung bersama.

Konsep RT-RW-Net sebetulnya sama dengan konsep Warnet, pemilik warnet akan membeli atau menyewa pulsa atau bandwith dari penyedia internet / ISP (Internet Service Provider) misalkan Telkom, Indosat atau Indonet, lalu dijual kembali ke pelanggan yang datang menyewa komputer untuk bermain internet baik untuk membuka Email, Chating, Browsing, Main Game dll. Apakah RT/RW Net ini Murah ? Jawabanya adalah iya. Mari kita ambil contoh dengan menyewa komputer di Warnet dengan Rp.3.500 /jam. Asumsikan kita menyewa selama 4 jam perhari maka biaya yang akan dikeluarkan selama sebulan adalah Rp. 420.000. Bandingkan dengan RT/RW net ini dengan asumsi kita berlangganan Speedy untuk besaran bandwith 384Kb yang harganya Rp. 750.000 perbulan. Maka jika jumlah warga yang bergabung misalkan 10 orang maka sebulan warga hanya akan membayar kurang lebih 75.000. Biaya tersebut termasuk sangat murah karena pelanggan akan bebas menggunakan internet selama 24 jam sehari selama sebulan penuh.
Pengertian RT/RW-Net

RT/RW-Net adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup RT/RW melalui media kabel atau Wireless 2.4 Ghz dan Hotspot sebagai sarana komunikasi rakyat yang bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah. Pemanfaatan RT/RW Net ini dapat dikembangkan sebagai forum komunikasi online yang efektif bagi warga untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan polling ataupun pemilihan ketua RT/RW dan lain-lain yang bebas tanpa dibatasi waktu dan jarak melalui media e-Mail/Chatting/Web portal, disamping fungsi koneksi internet yang menjadi fasilitas utama. Bahkan fasilitas tersebut dapat dikembangkan hingga menjadi media telepon gratis dengan teknologi VoIP
Tujuan membangun RT/RW-Net

- Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat.
- Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran teknologi informasi dan internet.
- Sharing informasi dilingkungan RT/RW sehingga masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan disekitarnya.
- Mempromosikan setiap kegiatan masyarakat RT/RW ke Internet sehingga komunitas tersebut dapat lebih di kenal dan bisa dijadikan sarana untuk melakukan bisnis internet.

Tujuan lain dari RT/RW Net ini adalah membuat semacam Intranet yang berisi berbagai macam informasi tentang kegiatan yang ada di lingkungan sekitar. Dengan tersambungnya rumah-rumah ke jaringan Internet secara terus-menerus dan tidak terputus, maka bisnis internet diharapkan akan semakin marak termasuk pemanfaatan internet untuk pembayaran tagihan telpon, listrik, pengecekan Saldo Bank , pemesanan tiket Pesawat dll.


Berapa investasi yang dibutuhkan ?

Untuk pendirian RT/RW Net ini, ada 2 biaya yang akan dikeluarkan yakni biaya investasi awal dan biaya iuran perbulan. Biaya investasi awal adalah biaya yang hanya dikeluarkan sekali yakni biaya untuk pembangunan infrastrukur. Sedangkan biaya iuran bulanan dan biaya operator adalah biaya yang akan dikeluarkan setiap bulan untuk membayar ke penyedia internet dimana besaranya akan tergantung dari besar bandwith atau kapasitas saluran yang akan disewa. Besaran biaya untuk iuran bulanan ini juga tergantung dari banyaknya pelanggan yang tergabung. Untuk koneksi Internet direncakan akan menggunakan jasa layanan Telkom yakni Speedy walau terkadang agak lambat untuk jam – jam tertentu.
Yang termasuk biaya investasi awal adalah biaya untuk pembuatan Netwotk (jaraingan) antar RT/RW dan biaya penyediaan perlengkapan untuk pemakai/warga yang ingin bergabung. Yang termasuk biaya yang akan dikeluarkan oleh calon pelanggan untuk pemenuhan perlengkapan adalah pembelian Komputer/Notebook, Wireless Card dan Antena Penerima

Untuk memulai proyek RT/RW Net harus ada tempat yang akan dijadikan sebagai Central (server) RT/RW-Net yakni tempat untuk mengelola system jaringan atau tempat akan diletakanya server perangkat modem, Billing Server, Access Point dan Switch dan juga sebagai tempat untuk mendistribusikan koneksi internet keseluruh pelanggan /rumah setiap anggota.
Untuk mendistribusikan koneksi internet keseluruh pelanggan maka ada dua cara yang umunya ditempuh yakni dengan menggunakan sistem kabel (UTP) dan sistem Wireless (Gelombang Radio). Dengan berbagai pertimbangan termasuk letak rumah para pelanggan yang tersebar maka sistem kabel tidak akan efisien jika harus menarik satu kabel kesetiap pelanggan/rumah karena jarak serta kontur tanah yang tidak rata. Dengan pertimbangan efesiensi dan efektifitas termasuk kemudahan maintenance maka kami usulkan untuk menggunakan system Wireless ketika akan mendistribusikan koneksi internet kesetiap rumah termasuk pembentukan sistem jaringan komputer atau Local Area Network (LAN).
Peralatan yang dibutuhkan (Calon Pelanggan)

Setiap warga yang ingin bergabung dalam komunitas RT/RW net ini maka peralatan yang dibutuhkan adalah :
- PC Desktop/Notebook
- Kartu Wireless ( untuk komputer/Notebook yang belum memilki Card Wireless/WiFi)
- Antena Yagi atau Wajan Bolik

Semua biaya untuk perlengkapan adalah biaya yang dibutuhkan oleh warga jika ingin bergabung dengan RT/RW. Jenis PC yang cocok buat warga, tipe wirless card yang bagus dan berkualitas serta jenis antena penerima yang akan dipasang disetiap rumah.
Estimasi Biaya Pembangunan RT/RW-Net (Hardware & Tower/Antena)

Tempat yang menjadi server akan dibangun sebuah tower/antena dengan ketinggian sekitar 25 meter sehingga bisa menjangkau seluruh rumah di Blok A termasuk rumah yang ada di Blok D. Dari tower ini akan dipasang sebuah antena dan Access Point sehingga frekuensi radio atau sinyal dapat ditangkap oleh semua pelanggan. perkiraan kebutuhan dana untuk memenuhi kebutuhan pendirian RT/RW-Net adalah sbb :style=”text-align: center; font-weight: bold; font-family: Arial;”>
Jenis
Peralatan style=”text-align: center; font-weight: bold; font-family: Arial;”>Harga Keterangan
PC
Server (OS Linux) 2.500.000,-
style=”font-size: 9pt; font-family: Arial;”>Pentium IV Dual
Core,
512MB DDR2, 80GB HDD SATA,
52x CD-ROM, VGA Integrated 128MB (shared),
Audio,
NIC onboard, 15 inch CRT Monitor

href=”http://www.billinghotspot.com” target=”_blank”>Billing
WiFi (RT/RW-Net) 2.000.000,-

href=”http://www.mikrotik.com” target=”_blank”>RouterBoard
RB 133 1.100.000,- OS
Level 4
Power
Over Ethernet
(PPOE) 100.000,-
Outdoor
Box TI-BOX 135.000,- 15×25x10
Adaptor
20 V 4.5 A 125.000,-
Antenna
Rubberduct 9
DB 125.000,-
MiniPCI
WLM 54G P23
+ PIGTAIL 375.000,-
Switch
Hub 120.000,- 5
Port
10/100
Connector
RJ45 70.000,- 1
Box
Konstruksi
Antenna + Kabel Grounding +/- 35m 9.500.000,- Triangle
5 stick, 25 Meter (biasanya sudah termasuk biaya
pemasangan dan Intalasi)

style=”font-size: 10pt; font-family: Arial;”>Total Biaya
Keseluruhan 16.150.000,-


Dari tabel diatas maka biaya untuk pembangunan RT/RW-Net adalah Rp. 16.150.000,- Biaya tersebut adalah biaya yang akan ditanggung bersama oleh warga yang ingin bergabung dengan RT/RW Net. Semakin banyak warga yang bergabung maka semakin murah biaya yang akan dikeluarkan untuk pembangunan ini


Perangkat Untuk Membangun RT RW Net

Banyaknya pertanyaan yang di kirim ke email pengelola mengenai peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk membangun sebuah RT RW Net.
Untuk membangun RT RW Net secara sederhana yang harus anda siapkan pertama adalah koneksi internet Unlimited yang akan dijadikan sebagai backbone pemancar Wireless LAN atau RT RW Net anda.



Perangkat Untuk Membangun RT/Rw Net
Dan peralatan pendukungnya antara lain :
1. Access Point

Fungsi Access Point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

2. Antena ( Omni atau sectoral )

Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, meskipun ketika anda membeli access point sudah dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB.
Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.

3. Box Access Point

Untuk melindungi access point anda dari hujan, maka diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini harus diletakkan persis di bawah antena.

4. Kabel Pigtail/ Kabel Jumper

Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal (loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.

5. POE (Power Over Ethernet)

Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk "menghidupkan" access point maka anda memerlukan alat "POE" ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.

6. Kabel UTP/STP

Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.

7. Penangkal Petir (Lightning Arrester)

Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian (grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.

8. Tower

Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.